Archive for the ‘Perenungan’ Category

SAHABAT adalah seseorang yang kamu cintai

Bukan karena kamu jatuh cinta padanya

Namun kamu peduli pada orang itu

Dan kamu memikirkannya ketika mereka tidak ada

Dia menyayangimu tetapi bukan kekasihmu

Dia perhatian kepadamu tapi bukan keluargamu

Dia siap berbagi sakit tapi dia tidak berhubungan darah denganmu

Dia adalah SAHABAT

SAHABAT sejati itu marah seperti ayah

Peduli seperti ibu

Mengganggu seperti kakak

Mengesalkan seperti adik

Dan menyayangimu lebih dari KEKASIH

Mereka berkata jujur dan kamu melakukan hal yang sama

Kamu tahu bahwa jika kamu memiliki masalah

Mereka akan bersedia mendengarkan

Mereka adalah orang-orang yang tidak akan mentertawakanmu atau menyakitimu

Dan jika mereka benar-benar menyakitimu

Mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya

Mereka adalah orang-orang yang kamu cintai dengan sadar ataupun tidak

Selemah-lemah manusia adalah

Orang yang tidak berusaha mencari sahabat

Dan orang yang lebih lemah dari itu adalah

Orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dimilikinya

Telah banyak diskusi-diskusi yang diselenggarakan tentang kepemimpinan wanita dalam Islam, ada banyak pendapat yang menyetujui dan ada juga yang keras menolaknya, masing-masing memiliki argumentasi sendiri. Menurut pandangan saya, pemimpin dalam Islam mempunyai wewenang dan kekuasaan yang sangat penting, atau yang biasa disebut khalifah maka untuk menjadi pemimpin mempunyai tanggung jawab yang sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Ketika rakyat yang dipimpinnya melakukan pelanggaran akibat kesalahan keputusan atau ucapan yang menyesatkan yang dilakukan oleh seorang pemimpin maka ia menanggung semua dosa-dosa rakyatnya.

Namun dilihat dari pandangan Islam yang ajarannya sangat universal mampu menjawab setiap masalah yang terjadi, saya sendiri berpendapat apabila pemimpin wanita tersebut hanya dalam urusan duniawi dan tidak adanya kontra dalam suatu golongan yang dipimpin oleh wanita tersebut maka syah saja jika pemimpinnya adalah wanita.

Tapi berbeda lagi jika pemimpin tersebut sudah menyangkut masalah syariat dan ibadah yang krusial, contohnya seperti  jika pemimpin shalat atau imamnya adalah seorang wanita tapi di tempat itu masih terdapat jama’ah wanita maka shalatnya tidak syah. Nah situlah letak tidak diperbolehkannya pemimpin seorang wanita. Bedanya lagi jika memang tidak adanya jama’ah pria maka syah bagi seorang wanita untuk mengimamkan jama’ah wanita yang lain.

“Dari Abu Bakar r.a. Rasullullah saw. bersabda, ‘Tidak akan pernah bahagia suatu kaum (bangsa) jika mereka menyerahkan urusan mereka kepada wanita.” (HR Bukhari)

Ayat Ayat Cinta

Posted: April 1, 2011 in Perenungan

Begitu melihat filmnya yang sangat meng harukan, tiba-tiba bangkit motivasiku untuk mengikuti jejak tokoh utamanya yaitu fahri. Lalu ga begitu lama aku membaca bukunya, wah ternyata gambaran cerita di bukunya lebih bagus dari pada filmnya. Sosok Fahri memberikan inspirasi untuk menjadi orang yang selalu jujur, menghargai orang, apapun pandangan dan perbedaannya, bertanggungjawab dan pekerja keras.

Dari sisi lain juga diperlihatkan betapa Fahri adalah manusia yang lemah dan masih banyak kekurangannya, dan masih ada sifat yang menganggap bahwa dirinya sanggup tanpa bantuan orang lain. Lalu dia disadarkan oleh orang yang tidak dikenalnya dalam penjara bahwa Allah tidak menyukai orang yang bersifat sombong. Mempunyai sifat “Merasa lebih” adalah sombong. Aku banyak belajar dari dialog tersebut.  Jadi teringat peribahasa “nobody is perfect” tidak ada manusia yang sempurna. Manusia hanya belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Belajar lebih dalam lagi tentang Islam dengan pelajaran yang lurus-lurus saja membuat diri ini semakin sombong karena menganggap diri ini suci. Tapi Allah telah membuka hatiku untuk melihat bahwa amal shaleh yang aku kerjakan tidak berarti apa-apa jika menganggap lebih dari orang lain. Aku jatuh karena kesombonganku, aku ga pernah mau mencerna pendapat yang lain, akhirnya dengan setengah terjatuh aku bangkit sebagai orang baru, yang tidak lagi mau untuk menghakimi apapun yang dilakukan manusia. Karena yang baik buat aku belum tentu yang baik di mata Allah, begitu juga yang baik menurut aku tentang seseorang belum tentu baik bagi orang itu.

Pelajaran hidup di dunia nyata lebih kompleks ketimbang hanya memahami secara teori tentang Islam, semua teori hanya menyisakan seribu pertanyaan yang tidak terjawab utuh, melahirkan suatu pencarian dengan hal-hal “nakal”. Islam lahir untuk semua manusia, memahaminya dengan sedikit “nakal” membuat aku kembali ke Islam yang sesungguhnya, Islam yang sederhana, universal dan damai.

Berfikir betapa kompleksnya hidup ini, menjalaninya dengan keraguan yang benar bisa saja salah yang salah ternyata benar, aku ga pernah tau, yang aku tau adalah hati ini yakin setiap niat, perbuatan, pemikiran apapun Allah Maha Mendengar. Intinya bukan Islam yang membuat hidup ini menjadi rumit, manusia yang dengan kesombongannya ingin menjalani Islam sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Ayat-ayat Cinta menyadarkan aku betapa cinta Allah dan Rasullullah di atas segalanya, kisahku yang terlarang menyadarkan aku.