Begitu melihat filmnya yang sangat meng harukan, tiba-tiba bangkit motivasiku untuk mengikuti jejak tokoh utamanya yaitu fahri. Lalu ga begitu lama aku membaca bukunya, wah ternyata gambaran cerita di bukunya lebih bagus dari pada filmnya. Sosok Fahri memberikan inspirasi untuk menjadi orang yang selalu jujur, menghargai orang, apapun pandangan dan perbedaannya, bertanggungjawab dan pekerja keras.
Dari sisi lain juga diperlihatkan betapa Fahri adalah manusia yang lemah dan masih banyak kekurangannya, dan masih ada sifat yang menganggap bahwa dirinya sanggup tanpa bantuan orang lain. Lalu dia disadarkan oleh orang yang tidak dikenalnya dalam penjara bahwa Allah tidak menyukai orang yang bersifat sombong. Mempunyai sifat “Merasa lebih” adalah sombong. Aku banyak belajar dari dialog tersebut. Jadi teringat peribahasa “nobody is perfect” tidak ada manusia yang sempurna. Manusia hanya belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Belajar lebih dalam lagi tentang Islam dengan pelajaran yang lurus-lurus saja membuat diri ini semakin sombong karena menganggap diri ini suci. Tapi Allah telah membuka hatiku untuk melihat bahwa amal shaleh yang aku kerjakan tidak berarti apa-apa jika menganggap lebih dari orang lain. Aku jatuh karena kesombonganku, aku ga pernah mau mencerna pendapat yang lain, akhirnya dengan setengah terjatuh aku bangkit sebagai orang baru, yang tidak lagi mau untuk menghakimi apapun yang dilakukan manusia. Karena yang baik buat aku belum tentu yang baik di mata Allah, begitu juga yang baik menurut aku tentang seseorang belum tentu baik bagi orang itu.
Pelajaran hidup di dunia nyata lebih kompleks ketimbang hanya memahami secara teori tentang Islam, semua teori hanya menyisakan seribu pertanyaan yang tidak terjawab utuh, melahirkan suatu pencarian dengan hal-hal “nakal”. Islam lahir untuk semua manusia, memahaminya dengan sedikit “nakal” membuat aku kembali ke Islam yang sesungguhnya, Islam yang sederhana, universal dan damai.
Berfikir betapa kompleksnya hidup ini, menjalaninya dengan keraguan yang benar bisa saja salah yang salah ternyata benar, aku ga pernah tau, yang aku tau adalah hati ini yakin setiap niat, perbuatan, pemikiran apapun Allah Maha Mendengar. Intinya bukan Islam yang membuat hidup ini menjadi rumit, manusia yang dengan kesombongannya ingin menjalani Islam sesuai dengan kepentingannya masing-masing.
Ayat-ayat Cinta menyadarkan aku betapa cinta Allah dan Rasullullah di atas segalanya, kisahku yang terlarang menyadarkan aku.